Presentasi hasil project memang selalu dilakukan seminggu setelah acara selesai, kegiatan ini bertujuan agar anggota EFF tau apa saja yang dikerjakan oleh para volunteer itu ketika di utus ke banyak kota. Selain transparansi, presentasi ini juga bertujuan agar anggota EFF pandai menyampaikan sesuatu dan melatih percaya diri.
Raefal ditunjuk oleh Kak Doni untuk menjadi pembicara team mereka dan ia pun tak keberatan. Dengan percaya diri Raefal maju kedepan membawa microphone lalu mulai mengucap salam pembuka, memperkenalkan diri dan sebagainya. Kio bagaikan anak dokumentasi yang memotret tiap sudut makhluk menawan itu menggunakan kamera ponselnya. Sedangkan Kak Doni sebagai operator yang mengganti slide power point.
“Pada hari kedua, kami dan warga Bumiayu melakukan aktivitas senam pagi bersama.. tujuan senam pagi ini tidak lain untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan sebagai pemanasan sebelum kita mulai bergotong royong menanam lahan koso—“
Brakk
Dobrakan kencang dari arah pintu masuk menginterupsi kegiatan presentasi yang tengah berlangsung. Seluruh anggota Earth For Future jelas langsung mengalihkan perhatian ke sumber suara, mengabaikan Raefal yang berbicara didepan.
“JARDINO KIOH!!! KELUAR LO!!” teriak pria baruh baya dengan penampilan super berantakan, tiga kancing kemeja teratasnya terbuka dan seluruh tubuhnya menguarkan bau alkohol yang tidak sedap.
Pria itu akhirnya menemukan sosok Kio yang berdiri tak jauh darinya, dengan langkah yang tidak stabil ia langsung menghampiri Kio, tangannya tanpa ragu mencengkram kerah baju Kio hingga cowok itu hampir tercekik “Mana uang lo, goblok!” serunya dengan nada tinggi.
Yang diajak bicara hanya diam tak berkutik, hilang sudah martabat Kio yang dianggap cerdas dan cepat tanggap. Nyatanya jika ia berhadapan dengan orang nomor satu penyebab mental dan fisiknya luka parah, Kio menjadi tak berdaya.
“Pak, gimana kalau kita bicara di luar aja. Biar lebih enak” lerai Kak Doni, tangannya ikut membantu melepas cengkraman pria itu pada Kio.
Namun, pria itu tak mengindahkan tawaran Doni untuk berbicara dengan kepala dingin. Kelakuannya makin histeris, seluruh barang yang berada di markas EFF langsung di campakan tanpa izin. Beberapa benda bahkan sampai pecah berkeping-keping.