Ini bukan pertama kalinya mereka makan bersama, ada banyak moment selama Harvin menjadi anak magang di Atase perdagangan dan mendapat kesempatan untuk ditraktir oleh atasannya yang ramah ini. Tapi entah kenapa breakfast kali ini rasanya agak seret, Harvin tak berhenti meneguk minum setelah suapan roti dimulutnya.
“Mas,” tegur Harvin
“Iya, sayang?”
“Jangan liatin aku terusss, aku malu” ini dia penyebabnya, Harvin malu jika ia terus-terusan ditatap dengan senyuman Mavi yang manis. Padahal restaurant sandwich yang ia datangi berada di pinggiran Sungai Ottawa River yang indah, jadi sia-sia sekali bukan? kalau Mavi mengabaikannya demi memandangi Harvin yang sedang mengunyah?
“You’re so pretty.. today” jawabnya tenang
“Aku maluu, kamu harusnya liat Ottawa River tuh. Jauh lebih indah”
“Bosen, udah 4 tahun aku liat itu”
“Oh kalau udah 4 tahun kamu bakal bosen?”
“Yes, except to see you, seumur hidup kayaknya aku betah.” terkutuklah Mavi dan mulut manisnya yang berhasil membuat Harvin merona sekian kali.
“Uhm.. I didn't know you are a sweet-mounthed person” ujar Harvin