F813DA10-ECB4-4A74-B68C-A2E6CE5BA6A3.jpeg

“Kamu sadar nggak sih, Dy? akhir-akhir ini jadi doyan semangka.” Sagi noleh kearah cowok disampingnya yang lagi nonton netflix sambil nyemilik semangka.

“Iya, ya?” Gaudi sendiri juga baru nggeh soal itu, padahal ia termasuk golongan picky eater— buah ga doyan, seafood alergi, makanan yg ia suka selalu berminyak dan pedes kayak nasi padang. Anehnya lagi Gaudi kini malah ga nafsu kalo liat nasi padang.

“Tapi bagus sih, semangka kan baik buat kesehatan.” Gaudi mengangguk setuju.

“By the way— kamu besok malem free nggak, Dy?” tanya Sagi sambil nyomot potongan semangka di pangkuan Gaudi.

“Besok malem? free kayaknya. Kenapa?”

Sagi menggeleng “Nggak, temen kantor aku ada yang ngajakin dinner dalam rangka ngenalin calon suaminya. Terus aku mau ngajak kamu ikut juga.”

“Temen kantor kamu siapa?”

“Tara, Yudha Antara kamu kenal ngga?”

Gaudi terdiam, ia bahkan berhenti menyuapkan potongan semangka ke-15 dalam mulutnya. “Tara?” ulangnya dengan suara lirih. Seketika memory mengenai moment ketika Gaudi menemukan fakta tentang lelaki itu terbuka. Memory menyakitkan yang membuat Gaudi trauma dengan segala hubungan.

‘Tara siapa itu? temen kamu, By?’