D9A2A215-5A2F-4A26-A971-A4AD0C357E8E.jpeg

Contains Seksual Scene

Banyak yang Sagi pikirkan demi kenyamanan Gaudi, sore ini ia bahkan sudah membeli tiga troli perabotan preganancy yang mungkin Gaudi butuhkan. Bantal berbentuk U, susu terbaik, pelindung meja dan lain sebagainya. Tak lupa Sagi pun membeli sup iga untuk menjadi lauk makan malam nanti.

“Sayang, aku pulang.” sapanya ketika Sagi menginjakkan kaki dirumah.

“Iya..” Gaudi menyaut. Sekarang ia tak pernah dibiarkan sendirian lagi, biasanya Mama Yeji akan datang menemani hingga sore. Tak jarang om dan tante Sagi juga datang berkunjung.

Gaudi senang rumahnya ramai, tapi.. tentu ada efek lain yang harus ia terima. Tumpukan cangkir bekas menjamu kerabat menjadi pekerjaan tambahan yang harus Gaudi lakulan tiap sore.

Sagi meletakkan seluruh barang belanjaannya ke lantai sebelum bergerak mendekati Gaudi yang sedang mencuci piring. Tangannya bergerak untuk memberikan suaminya itu sebuah pelukan dari belakang.

“Hari ini kamu ngapain aja sayang?” desis Sagi pelan sambil menggoda leher Gaudi. Memberikan sensasi geli pada si gemini.

“Mas… bentar dong, aku belum selesai cucinya.” kata Gaudi. Mana ada seseorang yang bisa fokus berkegiatan jika lehernya masih dijadikan objek cumbuan.

“Yauda, biarin aja nanti aku yang lanjutin.” balas Sagi, tangannya yang lain kini menggerayangi perut Gaudi yang mulai membuncit. Berikan belaian belain seduktif.