Sagi mencincingkan mata saat Gaudi ngga kunjung berbaring, malahan cowok itu berniat melanjutkan revisi skripsinya diatas ranjang. Sagi mendekat dengan secangkir air hangat ditangan sembari bertanya “Katanya mau tidur?”
“Ya nanti, abis ngerjain skripsi bentar.” sahut Gaudi dengan muka jenuh. Jujur ia juga ingin tidur dengan pulas saat kondisi seperti ini, tapi deadline revisi menuju sidangnya sudah ada didepan mata.
“Kamu perlu isitirahat, Dy.” runtuk Sagi setengah cemberut, tangannya terulur buat cek suhu dahi Gaudi barangkali nambah demam “Ngerjain skripsinya bisa dilanjut besok”
“Kalo ga dikerjain malah kepikiran dan ga bisa tidur hft..” Gaudi menghela nafas berat, ada beberapa waktu dia ingin mengeluh dan hari ini adalah salah satunya “Apa gue joki aja ya?” ujarnya penuh melas dengan wajah mendongak menatap Sagi.
“Heh!” Pipi Gaudi dicubit gemas, “Ngapain joki kan ada aku disini.” Sagi pun mengambil tempat untuk duduk disamping Gaudi, bikin cowok itu menggeser badan ke tengah ranjang. “Lihat sini, kurangnya dimana.”
Laptop Gaudi pun berpindah pangkuan, tak lupa mouse kecil ditangannya diambil alih. Scroll scroll scroll “Oh.. parafrase ya?” tebak Sagi, mudah aja untuk mengetahui, pasalnya Gaudi membuka dua tab sekaligus. Satu file berwarma dari turnitin untuk dicocokan ke ms word asli skripsinya. “Aku bisa bantu kamu kok.”
“Emang bisa?” tanya Gaudi meragukan, mungkin dia lupa dengan fakta Usagi lulusan terbaik Universitas negeri nomor satu Indonesia dengan predikan cumlaude pula.
“Bisa, udah kamu tiduran aja disini. Besok pagi pasti selesai.” katanya menenangkan, tubuh Gaudi pun merosot menjadi berbaring disampingnya. Mata Gaudi nggak langsung terpejam, ia masih memperhatikan sang suami yang sedang fokus memperbaiki skripsinya.
Jika dilerhatikan, Sagi mungkin salah satu dari golongan pria tampan. Hidungnya mancung, bibirnya tipis merah muda, alisnya camar dan rahangnya tegas. Rautnya tak pernah marah, nada bicaranya pun selalu rendah. Sagi pantas mendapat nilai 10 untuk jadi suami idaman.
Satu point penting tambahan yang hari ini Gaudi tangkap karena indra penciumannya mendadak sangat tajam adalah aroma tubuh Usagi yang menenangkan. Mual yang sepanjang hari Gaudi alamin jadi hilang tiba-tiba saat Sagi telah sampai dirumah. Apalagi waktu duduk bersampingan seperti ini. Gaudi jadi pengen nempelin hidungnya ke dada Sagi..